Pretty Young Thing: Borneo Etnika

Senin, 09 April 2012

Borneo Etnika

Asslm.Wr.Wb

Sedari SMP aku menggeluti dunia tari menari, berawal dari sahabat kembar Maya Yusnita dan Maya Rosita yg mengajakku bergabung. Dari sekedar coba-coba akhirnya jadi kesenangan buatku. Pada akhirnya sampai kami benar-benar telah lulus sekolah hingga menikah hanya aku yang masih menggeluti dunia seni tari tersebut. Dan bersama teman-teman yg juga merupakan seniorku di Grup Tari sebelumnya dimana aku bergabung, kami ,membentuk grup tari sendiri dengan sistem Kekeluargaan dan saling Terbuka ( open Management ). Terbentuklah akhirnya Borneo Etnika pada tanggal 14 September 2008, Alhamdulillah masih eksis sampai dengan sekarang. Harapanku, aku masih bisa melestarikan Seni Budaya khususnya Seni Tari dan Musik Kalimantan Timur, Insya Allah Borneo Etnika akan terus berkarya.

Wassalam

2 komentar:

rahmadi28 Juli 2012 pukul 06.29
numpang nanya ibu. apakah boleh ibu kasitahu informasi kontak grup tarian borneo Etnika ini? ibu saya ingin mengadakan acara dan dia sangat ingin grup ini mengadakan tarian. mohon bisa dibantu dengan dikirim ke rahnyut2gmail.com. terima kasih
BalasHapus
Balasan
Unknown16 November 2014 pukul 07.09
Maaf sekali, 2 tahun lewat, saya baru membaca comment ini..
BalasHapus
Balasan

Tambahkan komentar

KISAH SEPATU

Sepatu Pantofel Hitam hari ini keluar kembali dari lemari sepatu. Ia tersenyum mengejek si sepatu Boot.

"Kamu tidak akan pernah keluar lagi dari sini Boots, kamu tidak akan pernah dipakai lagi” ucapnya dengan sombong. Sepatu Boot memandang Pantofel Hitam saat sepatu itu dibawa keluar oleh Tuan Galen dari lemari. Sepatu Boot memang sepatu lama, ia sudah banyak melihat sepatu-sepatu yang datang dan pergi. Tuan Galen adalah pengkoleksi segala macam jenis sepatu, namun beliau juga seorang yang gampang bosan, ada sepatu yang baru sekali pakai setelah itu beliau berikan pada adiknya, ada pula yang tidak pernah dipakai sama sekali. Boots tidak pernah dipindaahkan ataupun dikeluarkan, namun ia masih yakin akan dipakai, oleh karna itu ejekan dari Pantofel Hitam tidak begitu ia hiraukan.

Dan suatu hari, Boots tidak bertemu Pantofel Hitam selama dua hari. Biar Pantofel Hitam kadang menjengkelkan dengan kesombongannya, Boots sangat menantikan cerita-cerita maupun pengalamannya selama melindungi kaki Tuan Galen dalam satu hari. Namun kemana ini Pantofel Hitam? Boots tidak habis pikir. Hingga pada esok sorenya sebuah sepatu pantofel baru berwarna cokelat memasuki Lemari sepatu. Karna Boots adalah penghuni lama maka ia menyapa si pantofel cokelat baru. “ Selamat datang di rumah barumu “, sapa Boots. Pantofel cokelat masih malu-malu. Sepatu Kets yang tiap Sabtu dan Minggu melindungi kaki Tuan Galen saat olahraga juga menyapa dengan santai. Tanpa basa-basi Boots lalu menanyakan perihal Sepatu Pantofel Hitam.

“ Ooooohh.. Pantofel hitam sedang sakit, kulitnya terkoyak terjepit pintu di kantor Tuan Galen, aku segera dibeli Tuan Galen dan menggantikan Pantofel Hitam “, jawab Pantofel cokelat.

“ Lalu dimana sekarang Pantofel Hitam berada ? “ Tanya sepatu Kets

“ Sekarang ia berada di reparasi Sepatu, kulit dan penampilan pantofel Hitam perlu dipulihkan, mungkin ia disana akan menghabiskan waktu satu minggu “

“ Wah lama sekali “, tukas Boots lagi.

Ada perasaan sedih juga iba pada Pantofel Hitam, dan karna Boots adalah sepatu terlama yang ada di lemari, maka ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Pantofel Hitam meski telah di perbaiki, Tuan Galen tak akan pernah memakainya kembali, Pantofel hitam akan mendapat kehormatan dan pindah ke Lemari Istimewa

Seminggu kemudian, Pantofel Hitam dating, semua sepatu di lemari menanyakan keadaannya. Masih dengan kesombongannya, ia bercerita pengalamannya. Boots senang bisa melihatnya kembali meski sebentar lagi ia tak akan pernah melihat Pantofel Hitam kembali. Ini adalah akhir bulan Februari, pagi-pagi sekali Boots telah bersiap-siap. Pantofel Hitam terbangun.

“ Sedang apa kau boots? Kau ingin kemana ? “, Tanya Pantofel HItam dengan mata masih mengantuk.

“ Hari ini tugasku melindungi kaki Tuan Galen, tiap akhir bulan beliau selalu memakaiku untuk berkebun “

Pantofel Hitam sedikit terkejut, rasanya ia malu karna pernah mengejek boots. Belum lagi ia sempat minta maaf, Boots telah di jemput oleh Tuan Galen. Siang hari Boots kembali lalu menceritakan pengalamannya melindungi kaki Tuan Galen kepada sepatu-sepatu di Lemari. Pantofel hitam tidak begitu antusias, ia hanya menyeringai. Saat sore hari Sepatu Kets bersiap-siap, Pantofel Hitam kembali keheranan lalu bertanya

“ Hari ini Hari Sabtu, sudah tugasku bila sore harinya melindungi kaki Tuan Galen untuk berolahraga “.

Pantofel Hitam menjadi iri kenapa ia tidak ada dipakai lagi oleh Tuan Galen, namun ia mencoba menghibur diri, hari Senin akan tiba dan ia akan dipakai untuk melindungi kaki Tuan Galen seharian untuk bekeria . Ia merenungi nasibnya.

Perkiraan Pantofel Hitam meleset. Minggu pagi ia di jemput Tuan Galen, lebih cepat dari dugaannya. Ia melambai pada teman-teman sepatu lainnya dan sempat-sempatnya membangga-banggakan dirinya. Ia berjanji akan menceritakan pengalamannya hari ini. Boots merasa kasihan, ia tahu Pantofel Hitam tidak pergi melindungi kaki Tuan Galen hari ini, tapi ia akan masuk ke Lemari istimewa. Lemari yang berisi sepatu-sepatu lama Tuan Galen yang sudah tidak terpakai lagi. Ia tak akan kemana-mana lagi, ia akan di tengok seminggu sekali saja untuk dibersihkan. Boots menceritakan hal itu pada sepatu-sepatu yang lain dan mereka merasa sedih. Hanya Boots yang tau karna ia sepatu yang paling lama dipakai Tuan Galen.

Pretty Young Thing

Senin, 09 April 2012

Borneo Etnika

2 komentar:

Arsip Blog

PYT Follow

KISAH SEPATU